WhatsApp Icon

Baitul Mal Simeulue Hadiri Lokakarya Diseminasi Capaian, Pembelajaran dan Praktek Baik Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh

baitul-mal-simeulue-hadiri-lokakarya-diseminasi

24/01/2024  |  Penulis: Wahyu Abadi

Bagikan:URL telah tercopy
Baitul Mal Simeulue Hadiri Lokakarya Diseminasi Capaian, Pembelajaran dan Praktek Baik Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh

bmksimeulue

Ketua Baitul Mal Simeulue, Supriadi, dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Simeulue, Khairul Amin, SH., menghadiri undangan Baitul Mal Aceh pada Rabu, (24/1) dalam rangka Lokakarya Diseminasi Capaian, Pembelajaran dan Praktek Baik serta Penutupan Program Kerjasama UNICEF, Yayasan Aceh Hijau, Baitul Mal Aceh Tahun 2020-2023 di Hotel Kriyad Muraya, Banda Aceh.

Kegiatan lokakarya tersebut sekaligus selebrasi atas capaian-capaian yang telah diperoleh dari kerjasama yang dilakukan oleh UNICEF, Yayasan Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh yang berfokus pada pemenuhan hak anak. Beberapa program responsif anak yang telah diinisiasi seperti program peningkatkan akses anak terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Kemudian program stunting untuk mencegah dan mengatasi stunting pada anak-anak. Juga ada program penguatan kelembagaan dan fasilitator pendampingan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan fasilitator dalam memberikan layanan kepada anak-anak, serta program bantuan untuk korban kekerasan dalam rumah tangga dan anak telantar. Program-program tersebut telah memberikan manfaat bagi ribuan anak di Aceh.

Dalam forum tersebut, Hasnani Rangkuti selaku UNICEF Perwakilan Aceh menyampaikan bahwa kerja sama antara UNICEF, Yayasan Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh ini sangat penting terutama dalam upaya pemenuhan hak anak di Provinsi Aceh.

“Usaha-usaha yang kita lakukan selama ini penting untuk memastikan bagaimana anak-anak di Aceh dapat tumbuh sehat, berpendidikan, cukup asupan makanan, orang tuanya dapat bekerja dengan baik dan lingkungannya tidak rusak. Karena itu keberlanjutan lingkungan perlu juga dijaga. Pada akhirnya lingkungan yang baik akan menunjang kehidupan kita, baik sekarang maupun di masa yang akan datang., seperti akses air minum, udara yang segar dan lingkungan yang bersih.” Kata Hasnani.

Lebih lanjut ia menjelaskan, UNICEF di level global melakukan kerjasama kolektif membantu Pemerintah Aceh untuk memastikan bahwa anak-anak Aceh terpenuhi haknya. Oleh karena itu, UNICEF mencoba mencari alternatif solusi dengan menjalin kerjasama dengan Baitul Mal Aceh dan Yayasan Aceh Hijau.

Sementara itu, Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, ST, M.I.F.P, mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan dalam kerjasama antara UNICEF, Yayasan Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh sebagai usaha dalam mendorong perbaikan di Aceh.

“kami menyampaikan apresiasi yang kepada UNICEF Perwakilan Aceh atas dukungan selama ini kepada Baitul Mal, juga kepada Yayasan Aceh Hijau yang telah membersamai Baitul Mal. Bahwa ada sebuah kegembiraan besar bagi kita hari ini terhadap pencapaian praktik-praktik baik yang telah kita bersamai dan capaian-capaian ini mengingatkan kita fungsi dari kelembagaan Baitul Mal ini dalam mengikis kemiskinan dan mendorong kemakmuran.” Ucap Ketua BMA.

Menurutnya, praktik-praktik baik tersebut menjadi sebuah pengetahuan terutama bagi Lembaga Baitul Mal sehingga bekerja dengan basis pengetahuan. Selain itu, juga dapat dilakukan replikasi terhadap program-program yang telah diamalkan sehingga Baitul Mal mampu menjadi benchmarking bagi lembaga-lembaga lain.

Di hadapan Ketua Badan dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Aceh, Ia juga memaparkan pentingnya penguatan Lembaga Baitul Mal dalam menjalankan perannya mengelola dan umat.

“Masalah zakat ketika ditarik dari basis komunal kepada basis struktural ini tentunya ada ekspektasi masyarakat kepada kita untuk berbuat lebih banyak. Maka kapasitas lembaga, apakah itu program, kemampuan kita melakukan pelayanan (service) serta SDM dan budaya kerja yang baik sangat diperlukan sehingga terwujudnya transparansi kredibilitas dan amanah.” Tuturnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Yayasan Aceh Hijau, Syarifah Marlina mengatakan bahwa kerjasama tersebut telah terjalin sejak sejak tahun 2018 dan terdapat 7 Kabupaten/Kota yang menjadi pilot Project.

“Di tahun 2020, Unicef dan Yayasan Aceh Hijau telah bekerjasama dengan Baitul Mal Aceh untuk menyusun panduan pelaksanaan bagi Baitul Mal Aceh dalam menjalankan program-program responsif terhadap anak. Kemudian, di tahun 2023 kerjasama tersebut kembali dikembangkan dalam hal penyempurnaan sistem database seleksi dan validasi mustahik serta mendampingi implementasi program responsif anak berbasis pemberdayaan keluarga di 7 Kabupaten/Kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Bireuen, Aceh Tengah, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.” katanya.

Pada lokakarya tersebut, Ketua Baitul Mal Simeulue, Supriadi, mengharapkan agar kegiatan tersebut tetap dilanjutkan dan Kabupaten Simeulue dapat dijadikan salah satu pilot project.

“Kami berharap agar kegiatan kolaborasi antara UNICEF, Yayasan Aceh Hijau dan Baitul Mal Aceh ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan dan Simeulue hendaknya dapat dijadikan salah satu pilot project, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi Mustahik melalui program ZFD (Zakat Family Developmen) dan juga pengawasan perwalian, selanjutnya penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia. Kami juga berharap Baitul Mal Aceh dapat memfasilitasi Baitul Mal Kabupaten/Kota seperti pengadaan pelatihan dan sertifikasi Amil, Sertifikasi Nazir Wakaf, termasuk pelatihan admin atau operator database Mustahik berbasis aplikasi.” Kata Supriadi.

Kegiatan tersebut ditutup oleh Komisioner Baitul Mal Aceh, Muhammad Ikhsan, SE., M.Si., Ak. Turut hadir Ketua DPS BMA Prof. Dr. Alyasa' Abubakar, MA. Beberapa Kepala SKPA seperti Dinas Sosial, BKKBN, DP3A, Dinas Pendidikan Dayah, Bappeda, Dinas Kesehatan Aceh. Selain itu, juga hadir Ketua Badan dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat